TREN INTERIOR RUMAH: Nuansa Tradisional Kini Kembali Diminati

JAKARTA—Tren interior rumah dan perabotannya pada tahun ini diyakini akan kembali ke ‘desa’ yang bernuansa lebih kampung serta tradisional.

Masyarakat yang mulai jenuh dengan barang-barang berlabel canggih, praktis, dan modern kini ada semacam kerinduan untuk mencari ketenangan bernuansa etnik yang asri dan segar. Konsep rumah ini pula yang sekarang menjangkiti para arsitek.

“Mulai tahun ini orang cenderung ingin kembali eksistensi kedaerahan tempat berasal. Karena itu, konsep etnik menjadi penting untuk ditonjolkan,” kata Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) Jakarta, Dina Hartadi, beberapa waktu lalu.

Bila seseorang ingin memasukkan unsur-unsur ukiran Jepara, penampilan modern tidak harus dihilangkan sama sekali. Karena itu, ukiran tradisional tersebut bisa saja ditampilkan pada gerbang rumah.

Jika biasanya furnitur ukiran dikonotasikan dengan perabotan yang serba cokelat, supaya mendapatkan kesan modern bisa saja ditampilkan dengan warna perak atau putih. Kursi dalam ruangan yang bernapaskan minimalis, bisa saja menghadirkan kursi kayu jati tetapi dengan busa duduk yang dibungkus kain warna emas.

Nuansa serba ‘kampung’ pada satu sisi bisa juga untuk menonjolkan identitas suku sang pemilik rumah.

“Ketika masuk rumah semacam ini, seseorang mungkin bisa langsung menebak penghuninya adalah orang Jawa,” kata Dina.

Pergeseran ke nuansa tradisional juga bisa disebabkan pemilik rumah sudah bosan dengan hiruk-pikuk. Kesibukan yang padat juga mendorong keinginan untuk memiliki rumah dengan interior yang bisa memberikan ketenangan pada pemiliknya. (JIBI/aw)