oleh Griya
Selasa, 25 Desember 2012

JAKARTA: Pemerintah dinilai belum bisa memetakan masalah sehingga pembangunan rumah susun sejahtera milik (rusunami) dan rumah susun sejahtera sewa (rusunawa) di tengah kota masih mati suri.
Pemerhati masalah perumahan Penangian Simanungkalit mengatakan pemerintah tidak bisa menciptakan daya tarik agar pengembang mau membangun rusunami dan rusunawa.
Seharusnya pemerintah memanfaatkan situasi booming properti untuk merumahkan masyarakat menengah ke bawah.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan semakin rendahnya tingkat suku bunga bank tidak dimanfaatkan pemerintah untuk merumahkan masyarakat bawah.
“Niatan membangun rumah vertikal di tengah kota hingga masih jauh dari harapan masyarakat,” tutur Panangian, Selasa (25/12/2012).
Terkait kebijakan subsidi pembangunan rusunami dan rusunawa dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dia menjelaskan harus ada koordinasi yang baik antara Kementerian Perumahan Rakyat dan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo serta ada alokasi dana anggaran pembangunan dan belanja negara (APBN).
Permasalahan yang sedang disorot masyarakat Jakarta sekarang banjir, pembangunan kanal, dan MRT [mass rapid transit].
“Tentu Jokowi lebih memutuskan untuk pembangunan infrastruktur Jakarta, jadi jika tidak ada alokasi dana, subsidi pembangunan rusunami dan rusunawa juga tidak ada,” imbuhnya. (ra)