SEMARANG: Perumnas Regional V mulai menggarap pasar rumah menengah ke atas di wilayah Semarang, menyusul potensi pasarnya cukup menjanjikan, meski rumah murah pembangunan tetap berjalan di tengah sulitnya mendapat lahanyang cukup luas.
General Manager Perum Perumnas Regional V Maman mengatakan selain potensi pasar rumah menegah atas cukup potensial, juga untuk pembangunan rumah murah yang membutuhkan lahan luas kini semakin sulit akibat naiknya harga tanah dan ketersediaan lahan kian terbatas.
Perumnas, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk Perusahaan Umum (Perum) yang mempunyai tugas pokok menyediakan perumahan dan pemukiman bagi masyarakat menegah ke bawah, selain mengemban misi sosial juga dituntut untuk memberikan profit.
Dengan demikian, lanjutnya, salah satu upaya yang dilakukan kini dengan mulai membidik pasar rumah menengah dan atas, salah satunya menghadirkan perumahan kelas menengah berkonsep klaster seperrti yang tengah dibangun di Kota Semarang dengan nama Klipang Green.
“Klipang Green berdiri di atas lahan seluas sekitar 8 hektare, dengan jumlah rumah yang akan dibangun sebanyak 127 unit, mulai dari tipe 55 sampai tipe 100, yang ditawarkan mulai seharga Rp350 juta hingga Rp900 juta per unit,” ujarnya Minggu. (22/10)
Dia mengatakan saat ini sudah sipesan sebanyak 20 unit dan optimistis hingga pertengahan 2013 sudah terjual semua. Pengerjaan fisik kini terus berjalan, begitu juga marketing hingga optimistis pertengahan 2013 sudah habis.
Menurutnya, Perumnas meskipun selama ini dikenal dengan pengembangan rumah bersubsidi, namun Perum ini telah berpengalaman dalam mengembangkan perumahan menengah atau menengah ke atas.
“Perumnas sudah membangun rumah menengah atas di Cengkareng, apartment di Bekasi, Kebayoran dan sebelum Klipang Green, sedangkan di Semarang Perumnas telah bangun perumahan menengah yakni Pucang Gading, tipe 36-70 dengan harga sekitar Rp300 jutaan,” tuturnya.
Menurutnya, Perumnas Regional V memiliki wilayah Jateng, DIY, Kaltim dan Kalsel, komposisi pembangunan rumah tetap masih didominasi rumah murah sekitar 80%, dan menengah hingga atas baru sekitar 20%.
Dengan besarnya potensi pasar rumah menengah serta perbaikan regulasi kepemilikan rumah murah dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Perumnas optimistis mampu memenuhi target pembangunan rumah tahun ini sebanyak 1.600 unit. (k39/arh)
Griya190.com, SOLO – Jika investor membeli properti yang tertekan, salah satu jalan keluarnya yakni melakukan…
Griya190.com, SOLO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewajibkan para pengembang menggunakan produk…
Griya190.com, SOLO – Jika kamu sudah berniat menjual rumah pada waktu dekat, maka kamu perlu…
Griya190.com, SOLO – Demi mendukung pemulihan sektor properti khususnya perumahan, pemerintah menggagas beberapa cara. Salah satu…
Griya190.com, SOLO – Feng shui atau kepercayaan pengoptimalan energi positif dari unsur bumi, ternyata dapat…
Copyright © 2019 Griya190.com. All rights reserved.