Pasar Properti Solo Jogja

  • Telepon
  • +62271-724811
  • Griya Solopos,
  • Jl. Adisucipto no 190, Solo

Penjualan Properti di Kota Semarang Ditarget Meningkat

Penjualan Properti di Kota Semarang Ditarget Meningkat
oleh Ivan Indrakesuma Kamis, 12 Maret 2020

Griya190.com, SEMARANG-Penjualan sektor properti di level menengah ke atas di Kota Semarang menunjukkan tren positif. Melihat kondisi ini, pengembang properti di Kota Semarang menargetkan peningkatan penjualan rumah menengah ke atas, seiring permintaan masyarakat yang cukup tinggi.

Ketua Panitia Property Expo Semarang, Dibya K. Hidayat, menuturkan pameran properti yang dilaksanakan di sejumlah pusat perbelanjaan di Semarang menunjukkan tren penjualan positif.

Adapun, dari pameran properti ke-2 di Atrium Mal Ciputra Semarang mampu terjual sebanyak 32 unit dengan nilai transaksi mencapai Rp42 miliar.

“Pameran ke-2 penjualan mencapai 32 unit, ini menjadi berita yang sangat bagus untuk kita semua. Sebanyak 17 unit di antarannya harga Rp750 juta, sehingga menjadi sinyal bahwa segmen menengah ke atas tengah tumbuh,” kata Dibya dalam pembukaan pameran Property Expo Semarang ke-3 di atrium Paragon Mal Semarang, Rabu (11/3/2020).

Menurutnya, peningkatan penjualan di kelas menengah ke atas itu menjadi sinyal kondisi ekonomi masyarakat menjadi lebih baik. Banyak pembeli yang bertransaksi langsung atau tunai.

Adapun pameran ke-3 yang digelar 11 – 22 Maret 2020 tersebut diikuti 12 pengembang perumahan, yang didominasi rumah tapak dan satu pengembang apartemen. “Melihat pameran kemarin yang terjual 32 unit, kita target pameran ini bisa minimal 40 unit, karena segmen menengah ke atas tengah diminati,” jelasnya, seperti dikutip dari Bisnis.

Di sisi lain, ia berharap penyebaran virus corona tidak semakin meluas, karena dapat mempengaruhi bisnis properti.

Selama ini, kata dia, terdapat sejumlah material bangunan yang impor, sehingga dikhawatirkan dengan terbatasnya impor bahan bangunan akan membuat stok menipis dan harga menjadi naik.

“Untuk aksesori rumah, kemudian besi beton itu sebagian impor. Kalau impor dibatasi maka stok barang juga akan menipis, sehingga berpengaruh dan itu tidak baik bagi pengembang,” ucapnya.

Ia berharap pemerintah lebih waspada dan meningkatkan penanganan virus tersebut. Sejauh ini, langkah pemerintah diakuinya sudah cukup baik, sektor properti juga masih mendapatkan perhatian. (JIBI)

Berita Terkini Lainnya

Ingin Rehab Properti? Simak Cara Berikut

Ingin Rehab Properti? Simak Cara Berikut

oleh Ivan Indrakesuma Rabu, 3 Februari 2021

Griya190.com, SOLO – Jika investor membeli properti yang tertekan, salah satu jalan keluarnya yakni melakukan…

Pemerintah Wajibkan Penggunaan Produk Lokal, Begini Tanggapan Pengembang

Pemerintah Wajibkan Penggunaan Produk Lokal, Begini Tanggapan Pengembang

oleh Ivan Indrakesuma Rabu, 27 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewajibkan para pengembang menggunakan produk…

10 Tips Terbaik Untuk Menaikkan Nilai Jual Rumah

10 Tips Terbaik Untuk Menaikkan Nilai Jual Rumah

oleh Ivan Indrakesuma Kamis, 21 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Jika kamu sudah berniat menjual rumah pada waktu dekat, maka kamu perlu…

Pulihkan Sektor Perumahan, Pemerintah Terpaksa Lakukan Ini

Pulihkan Sektor Perumahan, Pemerintah Terpaksa Lakukan Ini

oleh Ivan Indrakesuma Jumat, 15 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Demi mendukung pemulihan sektor properti khususnya perumahan, pemerintah menggagas beberapa cara. Salah satu…

Begini Cara Terapkan Feng Shui DI Kamar Mandi

Begini Cara Terapkan Feng Shui DI Kamar Mandi

oleh Ivan Indrakesuma Selasa, 12 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Feng shui atau kepercayaan pengoptimalan energi positif dari unsur bumi, ternyata dapat…