Kimia Farma pun bikin hotel dan rumah sakit

SOLO -— PT Kimia Farma Tbk bakal melakukan pengembangan bisnis ke sektor properti yaitu hotel dan rumah sakit.
Menurut Direktur Utama (Dirut) PT Kimia Farma Tbk, Rusdi Rosman, ekspansi ini merupakan pengembangan aset Kimia Farma di lokasi-lokasi premium.

”Kami mulai menggarap bisnis anorganik, karena pemegang saham menuntut adanya return of investment (ROI) yang tinggi,” kata Rusdi, saat ditemui wartawan di sela-sela Grand Launching Apotek dan Klinik Kimia Farma di Kartasura, Sabtu (10/11/2012).

Dia mengatakan akan sangat disayangkan jika aset premium, misalnya di atas tanah seluas 2.000 meter persegi hanya dipakai untuk bisnis apotik atau ritel saja. Di Surabaya Kimia Farma punya aset tanah seluas 2.000 meter persegi dan Makassar 4.000 meter persegi. Begitu pula di kota besar lain, seperti Bali, Medan dan Semarang.

“Jadi, kami ingin membangun delapan rumah sakit dan beberapa hotel kerja sama dengan pihak lain atau investor. Harapannya, dari pemanfaatan aset ini kami punya laba tambahan.” Tahun ini, PT Kimia Farma Tbk membidik laba bersih Rp200 miliar.

Untuk membangun rumah sakit, nilai investasi yang diperlukan berkisar Rp300 miliar hingga Rp400 miliar.
Rumah sakit pertama, rencananya akan didirikan dua tahun lagi di Jakarta. Setelah itu, menyusul di kota lain seperti Surabaya, Bali, Makassar, Medan dan Semarang.

Sementara untuk hotel, lanjut Rusdi, sudah dimulai tahun ini. Kimia Farma bersama investor membangun hotel di kawasan Dago, Bandung.