Pasar Properti Solo Jogja

  • Telepon
  • +62271-724811
  • Griya Solopos,
  • Jl. Adisucipto no 190, Solo

KEBUTUHAN LISTRIK: Pemkab Wonogiri Butuh 72 Tahun Penuhi Kebutuhan Listrik

KEBUTUHAN LISTRIK: Pemkab Wonogiri Butuh 72 Tahun Penuhi Kebutuhan Listrik
oleh Griya Sabtu, 16 Maret 2013
ilustrasi

ilustrasi

WONOGIRI – Pemkab Wonogiri membutuhkan waktu sekitar 72 tahun lagi untuk memenuhi kebutuhan listrik di seluruh Kabupaten Wonogiri. Di sisi lain, target pemerintah secara nasional untuk memnuhi kebutuhan listrik secara merata di Indonesia saat berusia 75 tahun atau pada 2020.

Kepala Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri, Arso Utoro, mengatakan target itu cukup berat jika hanya mengandalkan dana dari APBD kabupaten.

“Target itu cukup berat, tetapi apabila dibantu dari berbagai pihak, maka bisa lebih ringan. Kami memang membutuhkan penanganan segera untuk pemenuhan kebutuhan listrik ini,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Jumat (15/3/2013).

Terpisah, Kabid Geologi Air Tanah dan Energi, Eko Septaningsih, mengatakan anggaran yang ada dari APBD kabupaten saat ini hanya bisa digunakan dua titik.

“Anggaran dari APBD rata-rata Rp700 juta/tahun. Dulu, bisa untuk perluasan lima sampai enam titik. Tapi, saat ini hanya bisa untuk dua titik,” katanya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat.

Menurutnya, hal itu dipengaruhi lokasi yang berada di pegunungan dan lereng bukit dengan jarak tiang rata-rata ratusan meter hingga ada yang 2,8 kilometer. Jarak itu dihitung dari titik tiang listrik terdekat dengan wilayah yang belum dialiri listrik.

Saat ini, lanjut dia, masih ada 145 dusun di 52 desa/kelurahan di 16 kecamatan yang belum dialiri listrik dengan jumlah penduduk sekitar 3.700 jiwa.

“Masih ada sekitar 19% wilayah di Wonogiri yang belum dialiri listrik. Di antaranya Pracimantoro, Batuwarno, Baturetno, Eromoko, Giriwoyo, Wuryantoro, Tirtomoyo, Selogiri dan Karangtengah. Bahkan, di Kecamatan Wonogiri juga ada dusun yang belum dialiri listrik,” ujarnya.

Ia menyatakan anggaran Rp700 juta tersebut paling banyak digunakan pengadaan tiang dan kabel karena setiap 50 meter harus diberi satu tiang.

“Kalau letaknya di bukit, jumlah tiang bisa lebih banyak lagi. Ada yang setiap 35 meter, 40 meter atau 45 meter harus dipasang tiangnya,” imbuhnya.

Eko mencontohkan seperti di Dusun Gunung Wangunan di Desa Gedongrejo, Kecamatan Giriwoyo. Jarak tiang listrik terakhir ke wilayah itu sejauh 2.800 meter, sehingga membutuhkan sekitar 56 tiang listrik dengan jarak antartiang 50 meter.

Tags:

Berita Terkini Lainnya

Ingin Rehab Properti? Simak Cara Berikut

Ingin Rehab Properti? Simak Cara Berikut

oleh Ivan Indrakesuma Rabu, 3 Februari 2021

Griya190.com, SOLO – Jika investor membeli properti yang tertekan, salah satu jalan keluarnya yakni melakukan…

Pemerintah Wajibkan Penggunaan Produk Lokal, Begini Tanggapan Pengembang

Pemerintah Wajibkan Penggunaan Produk Lokal, Begini Tanggapan Pengembang

oleh Ivan Indrakesuma Rabu, 27 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewajibkan para pengembang menggunakan produk…

10 Tips Terbaik Untuk Menaikkan Nilai Jual Rumah

10 Tips Terbaik Untuk Menaikkan Nilai Jual Rumah

oleh Ivan Indrakesuma Kamis, 21 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Jika kamu sudah berniat menjual rumah pada waktu dekat, maka kamu perlu…

Pulihkan Sektor Perumahan, Pemerintah Terpaksa Lakukan Ini

Pulihkan Sektor Perumahan, Pemerintah Terpaksa Lakukan Ini

oleh Ivan Indrakesuma Jumat, 15 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Demi mendukung pemulihan sektor properti khususnya perumahan, pemerintah menggagas beberapa cara. Salah satu…

Begini Cara Terapkan Feng Shui DI Kamar Mandi

Begini Cara Terapkan Feng Shui DI Kamar Mandi

oleh Ivan Indrakesuma Selasa, 12 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Feng shui atau kepercayaan pengoptimalan energi positif dari unsur bumi, ternyata dapat…