Pasar Properti Solo Jogja

  • Telepon
  • +62271-724811
  • Griya Solopos,
  • Jl. Adisucipto no 190, Solo

Harga Lahan Semarang Melonjak Drastis

Harga Lahan Semarang Melonjak Drastis
oleh Griya Jumat, 28 Juni 2013
kompas

kompas

SEMARANG, KOMPAS.com – Adalah sebuah konsekuensi logis harga lahan membubung, bila dalam sebuah kawasan terdapat aktifitas pembangunan properti secara masif. Begitupula halnya yang terjadi di Semarang.
Kota utama di Jawa Tengah ini mengalami lonjakan harga lahan secara drastis. Bila pada tahun 2012, lahan di sekitar kawasan Simpang Lima atau pusat kota berada pada kisaran Rp 15 juta hingga Rp 25 juta per meter persegi. Kini mencapai Rp 20 juta sampai Rp 30 juta per meter persegi.
Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah Ichsan Hidayat mengutarakan fakta bahwa saat ini sulit mendapatkan lahan di pusat kota atau kawasan CBD Semarang. Kalau pun ada, nilainya sudah di luar akal sehat.
“Pertumbuhan harga sangat pesat seiring terjadinya pembangunan properti di setiap sudut kota. Jarang pemilik lahan (landlord) yang mau melepaskan aset lahannya, sementara permintaan begitu kuat,” ungkap Ichsan kepada Kompas.com, Kamis (27/6/2013).
Melambungnya harga lahan tak hanya terjadi di sekitar alun-alun kota, bergeser ke ruas Jl Pemuda, nilainya sudah mencapai Rp 22,5 juta hingga Rp 27 juta per meter persegi.
Agak masuk ke dalam, yakni di Jl Seroja, asking price pada 2012 berada pada angka Rp 15 juta per meter persegi. Sementara harga transaksi Rp 10 juta per meter persegi. Namun, tidak semua ruas Jl Seroja berlaku harga yang sama. Besarannya bisa berbeda, tergantung kedekatan dengan fasilitas dan juga luas lahan.
David Tedja, praktisi bisnis Semarang, mengungkapkan pihaknya melakukan transaksi jual atas rumahnya dengan dimensi 300 meter persegi. Harga yang terbukukan senilai Rp 10 juta per meter persegi.
Namun, ternyata, data aktual DPD REI Semarang menunjukkan perubahan angka menjadi Rp 20 juta per meter persegi (asking price) dan Rp 15 juta per meter persegi (dealing price).
Menurut Ichsan, fenomena lonjakan harga lahan tersebut tak lepas dari pertumbuhan realisasi investasi properti di Semarang tahun 2012 yang mencapai lebih dari Rp 3 triliun. Investasi tersebut tersebar dalam tujuh proyek komersial baru. Tentu saja, hal itu mampu mengerek harga jual lahan menjadi tak terkendali.

 

Tags:

Berita Terkini Lainnya

Ingin Rehab Properti? Simak Cara Berikut

Ingin Rehab Properti? Simak Cara Berikut

oleh Ivan Indrakesuma Rabu, 3 Februari 2021

Griya190.com, SOLO – Jika investor membeli properti yang tertekan, salah satu jalan keluarnya yakni melakukan…

Pemerintah Wajibkan Penggunaan Produk Lokal, Begini Tanggapan Pengembang

Pemerintah Wajibkan Penggunaan Produk Lokal, Begini Tanggapan Pengembang

oleh Ivan Indrakesuma Rabu, 27 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewajibkan para pengembang menggunakan produk…

10 Tips Terbaik Untuk Menaikkan Nilai Jual Rumah

10 Tips Terbaik Untuk Menaikkan Nilai Jual Rumah

oleh Ivan Indrakesuma Kamis, 21 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Jika kamu sudah berniat menjual rumah pada waktu dekat, maka kamu perlu…

Pulihkan Sektor Perumahan, Pemerintah Terpaksa Lakukan Ini

Pulihkan Sektor Perumahan, Pemerintah Terpaksa Lakukan Ini

oleh Ivan Indrakesuma Jumat, 15 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Demi mendukung pemulihan sektor properti khususnya perumahan, pemerintah menggagas beberapa cara. Salah satu…

Begini Cara Terapkan Feng Shui DI Kamar Mandi

Begini Cara Terapkan Feng Shui DI Kamar Mandi

oleh Ivan Indrakesuma Selasa, 12 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Feng shui atau kepercayaan pengoptimalan energi positif dari unsur bumi, ternyata dapat…