JOGJA—Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Jogja menggiatkan pengawasan dan pemeliharaan jalan terutama yang di ruas jalan yang di bawahnya merupakan saluran drainase.
Hal itu untuk mengantisipasi amblesnya ruas jalan sebagaimana terjadi di Ring Road Selatan, Minggu (20/1) lalu.
Kepala Bidang Pengairan dan Drainase Kimpraswil Jogja, Aki Lukman Nor Hakim mengatakan, sejumlah ruas di Jogja mendapatkan pengawasan ekstra agar tidak ada kasus jalan yang amblas.
Misalnya di Jalan kenari dan Jalan Babaran. Sebab, kedua jalan tersebut memiliki saluran drainase yang dibangun tepat di bawah badan jalan.
Apalagi, saluran drainase cukup tua sehingga perlu pengecekan secara rutin. Bila terdapat retakan di jalan, maka air hujan bisa merembes dan berpotensi mengambleskan ruas jalan.
“Kalau terus terkena hujan dan tidak diawasi, dikhawatirkan ambles seperti kejadian di Ring road Selatan. Padahal, saluran drainasenya berada tepat di bawah jalan itu,” kata Aki saat dihubungi, Sabtu (26/1/2013).
Untuk mengantisipasinya, Kimpraswil membentuk tim pengawas yang bertugas untuk mengecek kondisi jalan-jalan berdrainase seminggu sekali.
Tim pengawas tersebut terdiri dari beberapa tukang dan seorang mandor. Selain mengecek kondisi dinding saluran, mereka juga akan memperbaiki lubang saluran air seperti yang tengah dilakukan di ruas jalan Kenari.
“Selain di Jalan Kenari, kami juga memperbaiki sejumlah ruas jalan baik di Jalan Nyi Pembayun, Jalan KS Tubun dan Jalan Wahidin Sudirohusodo. Ya, beberapa jalan berlubang dan rusak akibat gerusan air hujan yang berlangsung secara terus-menerus,” ucap dia.
Sementara, Kepala Bidang Bina Marga Kimpraswil Jogja, Wijayanto mengatakan, pengawasan di sejumlah ruas jalan terus dilakukan.
Pihaknya telah menyiapkan anggaran swakelola mencapai Rp2 miliar.
Dia mengatakan, amblesnya jalan tidak semata-mata disebabkan oleh kerusakan aspal tetapi juga oleh kondisi saluran drainase yang berada di bawahnya.
Bila saluran drainasenya rusak, terangnya, maka ruas jalan beresiko ambles. Selain pengawasa, upaya lain yang dilakukan adalah dengan mengubah material pembangunan jalan-jalan baru dengan menggunakan beton.
“Kerusakan drainase bisa terjadi akibat akar pohon atau usia drainase sudah tua. Memeriksa kondisi saluran drainase sulit diprediksi karena posisinya berada di bawah jalan,” pungkas Wijayanto.
Griya190.com, SOLO – Jika investor membeli properti yang tertekan, salah satu jalan keluarnya yakni melakukan…
Griya190.com, SOLO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewajibkan para pengembang menggunakan produk…
Griya190.com, SOLO – Jika kamu sudah berniat menjual rumah pada waktu dekat, maka kamu perlu…
Griya190.com, SOLO – Demi mendukung pemulihan sektor properti khususnya perumahan, pemerintah menggagas beberapa cara. Salah satu…
Griya190.com, SOLO – Feng shui atau kepercayaan pengoptimalan energi positif dari unsur bumi, ternyata dapat…
Copyright © 2019 Griya190.com. All rights reserved.