Pasar Properti Solo Jogja

  • Telepon
  • +62271-724811
  • Griya Solopos,
  • Jl. Adisucipto no 190, Solo

Bisnis Properti Siap Lepas Landas

Bisnis Properti Siap Lepas Landas
oleh Maharani Puspa Senin, 29 Januari 2018

JAKARTA – Kondisi pasar properti nasional pada tahun 2018 diprediksi prospektif, dengan tren pertumbuhan pasar properti yang diperkirakan berlanjut hingga 2019.

Meski demikian, pada semester II/2018 akan melandai terkait spekulasi terhadap kondisi politik di Indonesia menjelang pemilihan umum (Pemilu).

Kondisi tersebut memiliki arti, pasar properti nasional akan terus mengalami kenaikan dalam kurun waktu satu tahun ke depan, sambil menunggu perkembangan situasi dan stabilitas politik di Tanah Air. Dan dampak tahun politik dinilai hanya sebagai faktor sementara, yang akan memengaruhi siklus besar pasar properti.

Executive Director Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda menyatakan, secara tren keseluruhan, hal tersebut tidak dapat disimpulkan bahwa siklus properti mengalami penurunan. Dengan asumsi, tahun politik dan pemilu relatif berjalan lancar, maka iklim investasi properti akan semakin prospektif di sepanjang semester II-2019.

“Properti masih tertahan faktor diluar siklus. Padahal, siklus besar properti sudah memperlihatkan tren positif, sedikit terganggu fluktuasi siklus kecil di akhir dan awal tahun depan. Namun, dalam jangka panjang tren properti dipastikan sangat potensial,” katanya dikutip Jumat (26/1).

Menurutnya, siklus pasar properti akan mencapai titik tertinggi di tahun 2019. “Namun, ajang Pemilu tahun 2019 akan menjadi sebuah pertaruhan besar karena berpengaruh psikologis terhadap iklim investasi properti, khususnya di segmen atas,” tambahnya.

Untuk kondisi pasar properti tahun 2018, Ali menyatakan, pergerakan pasar sepertinya akan sedikit dipengaruhi oleh sentimen tahun politik, yang berdampak psikologis di semester II-2018. Daya beli pasar relatif tumbuh tetapi berada dalam posisi wait and see yang lebih lama dan selektif dalam memilih investasi,” jelasnya.

Secara keseluruhan, di tahun 2018 kondisi hunian menengah bawah diperkirakan menurun. Sementara, hunian menengah hingga atas masih menjadi primadona di kisaran Rp500 jutaan sampai Rp1,2 miliaran. Selain itu, apartemen menengah berbasis Transit Oriented Development (TOD) dan berada di pusat kota Jakarta diperkirakan akan marak di 2018.

Julius Warouw, Managing Director Synthesis Square yang juga hadir dalam acara tersebut menyikapi melihat pergerakan indeks saham sektor properti, real estate, dan konstruksi yang berpotensi naik, hal itu mencerminkan sektor properti memiliki sentimen positif. (bisnis.com)

Berita Terkini Lainnya

Ingin Rehab Properti? Simak Cara Berikut

Ingin Rehab Properti? Simak Cara Berikut

oleh Ivan Indrakesuma Rabu, 3 Februari 2021

Griya190.com, SOLO – Jika investor membeli properti yang tertekan, salah satu jalan keluarnya yakni melakukan…

Pemerintah Wajibkan Penggunaan Produk Lokal, Begini Tanggapan Pengembang

Pemerintah Wajibkan Penggunaan Produk Lokal, Begini Tanggapan Pengembang

oleh Ivan Indrakesuma Rabu, 27 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewajibkan para pengembang menggunakan produk…

10 Tips Terbaik Untuk Menaikkan Nilai Jual Rumah

10 Tips Terbaik Untuk Menaikkan Nilai Jual Rumah

oleh Ivan Indrakesuma Kamis, 21 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Jika kamu sudah berniat menjual rumah pada waktu dekat, maka kamu perlu…

Pulihkan Sektor Perumahan, Pemerintah Terpaksa Lakukan Ini

Pulihkan Sektor Perumahan, Pemerintah Terpaksa Lakukan Ini

oleh Ivan Indrakesuma Jumat, 15 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Demi mendukung pemulihan sektor properti khususnya perumahan, pemerintah menggagas beberapa cara. Salah satu…

Begini Cara Terapkan Feng Shui DI Kamar Mandi

Begini Cara Terapkan Feng Shui DI Kamar Mandi

oleh Ivan Indrakesuma Selasa, 12 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Feng shui atau kepercayaan pengoptimalan energi positif dari unsur bumi, ternyata dapat…