Pasar Properti Solo Jogja

  • Telepon
  • +62271-724811
  • Griya Solopos,
  • Jl. Adisucipto no 190, Solo

BISNIS LAHAN: Kawasan Industri Masuk Zona Cerah

BISNIS LAHAN: Kawasan Industri Masuk Zona Cerah
oleh Griya Sabtu, 4 Mei 2013
ilustrasi

ilustrasi

BISNIS.COM, JAKARTA – Meski memiliki pasokan lahan yang terbatas, kawasan industri saat ini dinilai berada dalam zona bisnis properti yang cerah.
Ketua Komite Tetap Kebijakan Bidang Properti dan Kawasan Industri Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia) F Teguh Satria mengungkapkan kawasan industri merupakan peluang bisnis yang menempati urutan ketiga setelah perumahan dan perkantoran.
“Kawasan industri saat ini sedang bagus, salah satunya dipicu oleh keadaan regional terutama setelah reaktor nuklir di Jepang meledak [2011],” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (2/5/2013).
Teguh mengungkapkan sejak ledakan tersebut banyak kawasan industri di sana yang menggunakan nuklir ditutup sehingga para investor ke luar dari Jepang dan mencari lokasi lain.
“Pilihannya ada dua. Pertama  di Thailand, lalu Indonesia. Meski Indonesia kebagian hanya sepertiga dari yang lari tersebut, tetapi itu cukup besar. Mereka inilah yang mencari lahan-lahan ini,” ungkapnya.
Menurut Teguh, ketersediaan lahan kawasan industri yang terbatas tersebut disebabkan oleh pemerintah yang tidak mensuplai tanah.
“Cara mensuplai tanah itu dengan mencipatakan infrastruktur. Kalau pemerintah bisa menciptakan infrastruktur, lahan industri itu pasti ada,” katanya.
Namun, menurutnya, menciptakan lahan industri jangan sampai mengalihfungsikan lahan-lahan seperti sawah yang produktif, hutan lindung, dan hutan konservasi.
“Kalau infrastruktur dibuat di Cikampek dan Kota Maja sampai demikian sempurna misalnya, maka tidak perlu lagi tinggal di Jakarta,” ujarnya.
Demikian juga di luar Pulau Jawa, lahan untuk kawasan industri terbatas karena tidak didukung oleh instrastruktur yang memadai seperti pelabuhan udara, pelabuhan, dan jalan.
“Peluang bisnis di kawasan industri ini juga dipengaruhi oleh pasar, infrastruktur, dan pertumbuhan masyarakat,” katanya.
Perusahaan riset properti Cushman & Wakefield sebelumnya memperkirakan dalam beberapa tahun ke depan akan ada pasokan lahan industri yang akan masuk pasar, yakni sekitar 700 hektare.
“Saat ini terdapat sekitar 51 ha tambahan pasokan lahan industri di koridor Bekasi-Purwakarta, sehingga secara kumulatif tanah industri Jakarta dan sekitarnya bertambah menjadi 9.413 ha,” ujar Wira Agus, Associate Director Research and Advisory Cushman & Wakefield beberapa pekan lalu.
Sedangkan harga jual lahan industri di kawasan Jakarta dan sekitarnya saat ini rerata sekitar Rp1.684.000 /m2.

Tags:

Berita Terkini Lainnya

Ingin Rehab Properti? Simak Cara Berikut

Ingin Rehab Properti? Simak Cara Berikut

oleh Ivan Indrakesuma Rabu, 3 Februari 2021

Griya190.com, SOLO – Jika investor membeli properti yang tertekan, salah satu jalan keluarnya yakni melakukan…

Pemerintah Wajibkan Penggunaan Produk Lokal, Begini Tanggapan Pengembang

Pemerintah Wajibkan Penggunaan Produk Lokal, Begini Tanggapan Pengembang

oleh Ivan Indrakesuma Rabu, 27 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewajibkan para pengembang menggunakan produk…

10 Tips Terbaik Untuk Menaikkan Nilai Jual Rumah

10 Tips Terbaik Untuk Menaikkan Nilai Jual Rumah

oleh Ivan Indrakesuma Kamis, 21 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Jika kamu sudah berniat menjual rumah pada waktu dekat, maka kamu perlu…

Pulihkan Sektor Perumahan, Pemerintah Terpaksa Lakukan Ini

Pulihkan Sektor Perumahan, Pemerintah Terpaksa Lakukan Ini

oleh Ivan Indrakesuma Jumat, 15 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Demi mendukung pemulihan sektor properti khususnya perumahan, pemerintah menggagas beberapa cara. Salah satu…

Begini Cara Terapkan Feng Shui DI Kamar Mandi

Begini Cara Terapkan Feng Shui DI Kamar Mandi

oleh Ivan Indrakesuma Selasa, 12 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Feng shui atau kepercayaan pengoptimalan energi positif dari unsur bumi, ternyata dapat…