Pasar Properti Solo Jogja

  • Telepon
  • +62271-724811
  • Griya Solopos,
  • Jl. Adisucipto no 190, Solo

Begini Nasib Properti Kala Kenormalan Baru Diterapkan

Begini Nasib Properti Kala Kenormalan Baru Diterapkan
oleh Ivan Indrakesuma Kamis, 4 Juni 2020

Griya190.com, JAKARTA–Memasuki era kenormalan baru, pelaku bisnis harus mengambil langkah-langkah yang mungkin belum pernah dilakukan sebelumnya. Begitu juga dalam dunia properti. Startup properti diprediksi akan tumbuh dan berkembang.

Dalam kondisi saat ini, semua pelaku bisnis properti dihadapkan pada sebuah tantangan untuk dapat beradaptasi mengikuti kondisi dunia yang berubah sangat cepat.

“Kita dipaksa untuk lebih cepat lagi menyesuaikan diri. Perubahan yang terjadi membuat sebuah kondisi normal yang tidak normal lagi atau yang biasa disebut the new normal,” kata CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, melalui propertyanthecity yang dikutip Detikcom, Selasa (2/6/2020).

Terdapat beberapa hal yang akan terjadi dalam bisnis properti selama kenormalan baru, sebagai berikut:

1. Keseimbangan Pasar Baru

Riset Indonesia Property Watch mengatakan harga properti saat ini kembali ke harga di tahun 2017. Artinya, selama beberapa tahun sampai saat ini tidak mengalami kenaikan apalagi bila diperhitungkan inflasi di dalamnya.

Keseimbangan Baru
Koreksi yang terjadi di pasar primer maupun sekunder memperlihatkan koreksi harga yang merupakan bentuk keseimbangan terhadap harga properti yang sudah over value. Kondisi yang telah terjadi sebelum pandemi ini akan terus berlanjut sampai membentuk sebuah keseimbangan baru yang membuat pasar properti lebih sehat ke depan.

2. Seleksi Alam Pengembang

Konsep properti akan kembali ke demand create supply, yang artinya para pengembang harus benar-benar melakukan riset pasar sebelum meluncurkan proyek.

Banyaknya proyek tanpa arahan pasar membuat bisnis properti menjadi tidak beraturan dan saling berbenturan. Proyek tanpa konsep disebut akan kehilangan pasarnya. Modal besar tanpa perhitungan pasar pun akan menjadikan proyeknya tanpa penghuni.

3. Desain Produk

Kondisi kenormalan baru akan membuat perubahan perilaku orang dalam memilih properti. Masalah keamanan saat ini tidak terbatas lagi atas hal-hal fisik seperti pencurian atau kerusuhan, namun juga keamanan dari aspek kesehatan.

Proyek-proyek dengan sistem klaster akan semakin berkembang dengan feature tambahan yang lebih maju lagi. Desain sirkulasi bangunan pun akan terus berkembang dengan sistem teknologi yang memungkinkan penghuni tidak bersentuhan langsung dengan tombol-tombol elevator atau pintu masuk, dengan sistem sensor yang semakin canggih.

4. Kebiasaan Bekerja

Kebiasaan work from home (WFH) telah membentuk pola bagi sebagian perusahaan untuk melanjutkan kebiasaan bekerja di rumah. Untuk itu, hunian seperti landed houses maupun apartemen akan lebih adaptif dengan memanfaatkan ruang di propertinya untuk ruang kerja yang cukup.

Konsep SOHO, WOHO, Co-Working Space, Virtual Office, Boutique Office di area sekunder akan menjadi lebih populer dibandingkan perkantoran konvensional saat ini.

Sistem Digital
Saat ini pun terus berkembang penggunaan meeting-meeting online yang membuat lebih efisien. Para pemilik gedung perkantoran harus segera mengantisipasi hal ini, karena akan berimbas pada pengurangan tingkat hunian yang sangat signifikan.

5. Pemasaran Proyek

Saluran distribusi yang masih dimungkinkan berjalan saat pandemi adalah saluran digital. Hal ini mendorong tumbuhnya startup properti dan dapat dipastikan ke depan semua akan masuk ke sistem digital dan disruption technology akan semakin cepat terjadi.

Startup properti pun diprediksi terus berkembang dan bermunculan. Teknologi akan semakin cepat dengan proses pemasaran berbasis digital.

6. Proses Transaksi

Proses transaksi properti didorong untuk semakin berkembang ke arah digital, tidak harus bertatap muka langsung. Mulai dari pemesanan unit, pembayaran, sampai proses jual beli yang menghadirkan notaris secara online.

Meski tidak cukup hanya dengan bertatap online, proses pembeliannya sangat dimungkinkan untuk berubah drastis secara online.

Ke depannya mungkin akan muncul tidak hanya sekadar prosesnya yang secara digital, namun tanda tangan pun dapat disahkan secara digital meskipun saat ini hal-hal tersebut belum diatur secara hukum.

Berita Terkini Lainnya

Ingin Rehab Properti? Simak Cara Berikut

Ingin Rehab Properti? Simak Cara Berikut

oleh Ivan Indrakesuma Rabu, 3 Februari 2021

Griya190.com, SOLO – Jika investor membeli properti yang tertekan, salah satu jalan keluarnya yakni melakukan…

Pemerintah Wajibkan Penggunaan Produk Lokal, Begini Tanggapan Pengembang

Pemerintah Wajibkan Penggunaan Produk Lokal, Begini Tanggapan Pengembang

oleh Ivan Indrakesuma Rabu, 27 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewajibkan para pengembang menggunakan produk…

10 Tips Terbaik Untuk Menaikkan Nilai Jual Rumah

10 Tips Terbaik Untuk Menaikkan Nilai Jual Rumah

oleh Ivan Indrakesuma Kamis, 21 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Jika kamu sudah berniat menjual rumah pada waktu dekat, maka kamu perlu…

Pulihkan Sektor Perumahan, Pemerintah Terpaksa Lakukan Ini

Pulihkan Sektor Perumahan, Pemerintah Terpaksa Lakukan Ini

oleh Ivan Indrakesuma Jumat, 15 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Demi mendukung pemulihan sektor properti khususnya perumahan, pemerintah menggagas beberapa cara. Salah satu…

Begini Cara Terapkan Feng Shui DI Kamar Mandi

Begini Cara Terapkan Feng Shui DI Kamar Mandi

oleh Ivan Indrakesuma Selasa, 12 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Feng shui atau kepercayaan pengoptimalan energi positif dari unsur bumi, ternyata dapat…