SOLO — Guna pengembangan layanan, manajemen PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Adi Soemarmo Solo terus melakukan pendekatan-pendekatan ke perusahaan maskapai penerbangan.
Pendekatan dilakukan untuk menarik minat maskapai membuka rute penerbangan ke Bandara Adi Soemarmo Solo. “Yang baru saja kami lakukan pendekatan adalah Wings Air dan Kal Star Aviation Airline,” kata General Manager (GM) Bandara Adi Soemarmo Solo, kepada wartawan, seusai morning tea penggiat pariwisata Solo, di The Sunan Hotel Solo, Selasa (4/12/2012).
Selain membidik dibukanya rute domestik yang baru, Abdullah menyampaikan manajemen bandara terus mendorong beberapa maskapai untuk membuka rute ke Jeddah. “Yang sedang kami push untuk buka rute ke Jeddah, selain Airasia yang dulu pernah berminat, kami juga tengah melakukan pendekatan dengan maskapai Garuda Indonesia,” kata Abdullah.
Menurut dia, rute Jeddah ini sangat potensial mengikuti tren ibadah umroh. Dan seiring pula dengan menjamurnya biro perjalanan umroh di Solo. Sehingga, pangsa pasarnya dinilai luar biasa. Di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang saja, kata dia, setiap harinya ada 200-an orang yang melakukan vaksin meningitis. Belum lagi dari daerah Jogja dan Jawa Timur. Selama ini, dari Surabaya sudah ada empat penerbangan per bulan menuju Jeddah, melalui Medan. Dia mengakui, untuk menarik maskapai membuka rute Solo-Medan-Jeddah, butuh perjuangan yang tidak mudah. Tapi dia berharap, Solo minimal ada satu penerbangan per bulannya.
“Ya, tapi semua itu kembali pada yang punya pesawat. Karena sepengetahuan saya, hampir seluruh maskapai saat ini sedang kekurangan armada. Permintaan dari daerah sangat tinggi, tapi armadanya yang kurang.” Sementara, mengenai pendekatan terhadap Wings Air dan Kal Star, Abdullah menyampaikan pihaknya menawarkan rute Solo-Surabaya kepada Kal Star. “Kemudian, untuk rute Solo-Bali kami tawarkan kepada Wings Air dan Indonesia Air Transport (IAT).”
Menurut dia, penerbangan yang potensial adalah tujuan Maskassar, Surabaya, Bali dan Bandung. Rute Solo-Surabaya pernah dicoba Sriwijaya Air dan Sky Aviation. Tapi hasilnya kurang maksimal. “Sriwijaya Air hanya bisa meraih load factor maksimal 50% karena mereka pakai pesawat besar. Untuk rute pendek memang sebaiknya pakai pesawat kecil.”
GM Garuda Indonesia Solo, Flora Izza, belum bersedia memberikan banyak keterangan saat disinggung mengenai rute penerbangan Solo-Medan-Jeddah. “Rencana itu masih sangat prematur,” singkat dia.
Sementara berdasar catatan Solopos.com saat ini baru ada delapan maskapai yang beroperasi di Bandara Adi Soemarmo Solo. Yaitu Garuda Indonesia dengan lima frekuensi penerbangan setiap harinya, Sriwijaya Air tiga penerbangan, Lion Air lima penerbangan, Batavia Air satu kali penerbangan, Silk Air tiga kali sepekan, Trigana Air dua penerbangan, IAT dua penerbangan sepekan dan Airasia rencananya akan terbang tiga kali sepekan.
Griya190.com, SOLO – Jika investor membeli properti yang tertekan, salah satu jalan keluarnya yakni melakukan…
Griya190.com, SOLO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewajibkan para pengembang menggunakan produk…
Griya190.com, SOLO – Jika kamu sudah berniat menjual rumah pada waktu dekat, maka kamu perlu…
Griya190.com, SOLO – Demi mendukung pemulihan sektor properti khususnya perumahan, pemerintah menggagas beberapa cara. Salah satu…
Griya190.com, SOLO – Feng shui atau kepercayaan pengoptimalan energi positif dari unsur bumi, ternyata dapat…
Copyright © 2019 Griya190.com. All rights reserved.