BATAM—Para pengembang atau perusahaan pemasaran hunian jenis apartemen di Kota Batam, pusing. Penjualan apartemen di kota ini sedang tertekan akibat selisih yang tidak berbeda jauh dari harga hunian di perumahan.
Ketua DPD REI Batam Djaja Roeslim mengungkapkan konsumen lebih memilih landed house ketimbang apartemen di kawasan yang sama karena harga tidak beda jauh.
”Harga antara landed house dan apartemen yang di satu kawasan yang sama harganya tidak terlalu jauh, jadi orang lebih memilih landed house,” katanya, Jumat (30/11/2012).
Dia mengatakan seharusnya harga apartemen lebih murah jika dibandingkan rumah tapak agar pasar apartemen di Batam bergairah.
Sekedar gambaran, harga rumah menengah ke atas di Batam saat ini berkisar Rp300 juta–Rp6 miliar, sedangkan harga apartemen Rp1-2 miliar per unit.
Termasuk penentuan lokasi apartemen yang seharusnya tidak berdekatan dengan pemukiman perumahan dan dekat dengan pusat kota.
Selain itu, DPD REI Batam juga menilai penjualan apartemen di Batam belum bergairah karena penyerahan strata titel apartemen di Batam masih terkendala aturan.
“Di Batam masih ada kendala peraturan rusun, strata titel belum bisa diserahkan,” katanya.(k17/k59
Griya190.com, SOLO – Jika investor membeli properti yang tertekan, salah satu jalan keluarnya yakni melakukan…
Griya190.com, SOLO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewajibkan para pengembang menggunakan produk…
Griya190.com, SOLO – Jika kamu sudah berniat menjual rumah pada waktu dekat, maka kamu perlu…
Griya190.com, SOLO – Demi mendukung pemulihan sektor properti khususnya perumahan, pemerintah menggagas beberapa cara. Salah satu…
Griya190.com, SOLO – Feng shui atau kepercayaan pengoptimalan energi positif dari unsur bumi, ternyata dapat…
Copyright © 2019 Griya190.com. All rights reserved.