Pasar Properti Solo Jogja

  • Telepon
  • +62271-724811
  • Griya Solopos,
  • Jl. Adisucipto no 190, Solo

DESAIN GAZEBO : Jadi Simbol Status

DESAIN GAZEBO : Jadi Simbol Status
oleh Maharani Puspa Rabu, 28 Juni 2017

Banyak model bangunan gazebo yang dijumpai di Indonesia. Sebagian besar tren gazebo tersebut didominasi bentuk segi empat limasan beratap genteng. Seperti gazebo di rumah tinggal milik seorang arsitek, Daris Fath di Gentan, Sukoharjo. Gazebo itu diletakkan sebagai penghubung antara kolam renang dan taman bagian belakang. Gazebo berdinding gebyok tua itu berfungsi sebagai tempat santai pribadi karena letaknya di dalam areal rumah.

Berbeda dengan gazebo berbentuk segi enam beratap limas dengan material genteng di rumah dinas Wakil Walikota Solo. Gazebo itu diletakkan di sebelah barat pendapa. Gazebo ini terlihat tak lazim karena didesain bukan seperti rumah panggung, tetapi berlantai traso. Ada empat kursi dan meja kayu diletakkan di gazebo itu.

Gazebo milik pengusaha Catur Jatmiko di Kartasura lain lagi. Keempat tiangnya merupakan gelugu kelapa utuh yang diletakkan di taman bagian depan. Dengan rindangan pohon palem membuat suasana nyaman bagi penghuni rumah saat menerima tamu di gazebo itu. Tak banyak ukiran. Beratap limas dengan material genteng tanah.

Hampir sama dengan gazebo di rumah milik Wakil Bupati Sragen, Daryanto, di Nglorog, Sragen. Gazebo sederhana itu terletak di halaman depan rumah dengan sedikit aksen ukiran. Gazebo di Pendapa Keprabon Wiryosumarto, Duyungan, Sidoharjo, Sragen terlihat paling ekstrim dan tidak lazim. Gazebo itu didesain dengan struktur atap joglo tumpangsari dengan hiasan ukir yang rumit. Pagar gazebo ini juga dihiasi ukiran tokoh punakawan dan gunungan wayang.

“Konsepnya persis pendapa rumah Jawa. Pada keempat pilar gazebo dipasang ornamen untu walang. Selain itu juga terdapat ukiran pada susunan tujuh balok kayu tumpangsari. Resplang atapnya pun dihias seperti pendapa rumah Jawa. Gazebo seperti ini pernah saya buat di Semarang, milik seorang pengacara Dani Sriyanto,” ujar pengrajin gazebo asal Purwosuman, Sragen, Triyono, 36, saat ditemui Espos, Kamis (25/7).

Triyono yang akrab disapa Tri Antik itu menjual gazebo joglo itu dengan harga sampai Rp40 juta. Kualitas gazebo buatan Tri Antik sudah diakui karena menggunakan material kayu bekas bongkaran bangunan rumah Jawa. Biasanya ia sering hunting rumah kuno di pedesaan. “Lihat saja pada salah satu balok pemidangan di gazebo itu yang terlihat masih gosong bekas terbakar. Memang kayu itu didapat dari bekas rumah yang terbakar,” imbuhnya.

Tri Antik menjual gazebo sesuai selera konsumen. Ukuran paling kecil 2×1,6 meter dihargai sampai Rp17 juta. Sedangkan ukuran paling besar 3×3 meter senilai Rp40 juta. Bila gazebo dipesan khusus dengan ukiran istimewa untuk ukuran standar 2×1,6 meter dijual Rp20 juta-Rp25 juta.

Berbeda dengan pengrajin gazebo asal Karanganyar yang akrab disapa Cicup. Pemilik Roemah Antik itu mendesain gazebo dengan menyesuaikan budget konsumen. Ia menjual gazebo dengan harga minimal hanya Rp6.5 juta. Tapi, yang paling mahal juga sampai di atas Rp30 juta. “Model gazebo saya banyak, ada yang tumpangsari, ada yang biasa, atau tergantung permintaan. Mahal tidaknya gazebo itu tergantung pada spesifikasi material yang digunakan. Ada yang hanya minta ukuran 2×2 meter dan ada yang lebih besar lagi,” katanya, Jumat (26/7).

Ketua Jurusan Arsitektur UNS, Mohamad Muqoffa, menilai keberadaan gazebo memiliko korelasi terhadap tingkat kemapanan ekonomi masyarakat. Menurut dia, masyarakat dengan penghasilan rendah jarang memiliki gazebo. Apalagi dengan model gazebo yang tidak lazim seperti gazebo joglo tumpangsari di Sragen itu. “Saya melihatnya kok keramen ya, karena banyak ornamen ukir di gazebo itu. Kalau tempat untuk bersantai kan mestinya polos dan sederhana, karena orang santai itu butuh sesuatu yang nyaman,” tuturnya. (Tri Rahayu)(solopos.com)

Berita Terkini Lainnya

Ingin Rehab Properti? Simak Cara Berikut

Ingin Rehab Properti? Simak Cara Berikut

oleh Ivan Indrakesuma Rabu, 3 Februari 2021

Griya190.com, SOLO – Jika investor membeli properti yang tertekan, salah satu jalan keluarnya yakni melakukan…

Pemerintah Wajibkan Penggunaan Produk Lokal, Begini Tanggapan Pengembang

Pemerintah Wajibkan Penggunaan Produk Lokal, Begini Tanggapan Pengembang

oleh Ivan Indrakesuma Rabu, 27 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mewajibkan para pengembang menggunakan produk…

10 Tips Terbaik Untuk Menaikkan Nilai Jual Rumah

10 Tips Terbaik Untuk Menaikkan Nilai Jual Rumah

oleh Ivan Indrakesuma Kamis, 21 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Jika kamu sudah berniat menjual rumah pada waktu dekat, maka kamu perlu…

Pulihkan Sektor Perumahan, Pemerintah Terpaksa Lakukan Ini

Pulihkan Sektor Perumahan, Pemerintah Terpaksa Lakukan Ini

oleh Ivan Indrakesuma Jumat, 15 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Demi mendukung pemulihan sektor properti khususnya perumahan, pemerintah menggagas beberapa cara. Salah satu…

Begini Cara Terapkan Feng Shui DI Kamar Mandi

Begini Cara Terapkan Feng Shui DI Kamar Mandi

oleh Ivan Indrakesuma Selasa, 12 Januari 2021

Griya190.com, SOLO – Feng shui atau kepercayaan pengoptimalan energi positif dari unsur bumi, ternyata dapat…